Grup Jaranan Sidodadi Tunggal Roso Meriahkan Pasar di Simpang Empat Bungai Jaya

Acara Kuda Lumping Di desa Bungai Jaya (18/08/2025)

Pada Senin, 18 Agustus 2023, Desa Bungai Jaya kembali menggelar acara budaya yang spektakuler, yaitu pertunjukan Kuda Lumping. Acara ini merupakan salah satu puncak rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 yang diadakan oleh Pemerintah Desa. Lokasi pertunjukan bertempat di area Pasar Malam Minggu yang ramai di Simpang Empat, titik strategis yang mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai desa. Antusiasme warga sudah terlihat sejak siang hari, menjadikan suasana semakin meriah.

Acara tersebut sengaja menampilkan grup kesenian tradisional ternama, yaitu Kuda Lumping Jaranan Sidodadi Tunggal Roso. Grup yang telah malang melintang dan dikenal luas di wilayah Kalimantan Tengah ini dikenal karena atraksinya yang memukau dan penuh energi. Kehadiran mereka dijamin akan menyedot perhatian banyak penonton dan menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu. Pilihan grup ini menunjukkan komitmen panitia untuk menyajikan pertunjukan dengan kualitas terbaik.

Secara resmi, acara dimulai pada pukul 13.00 WIB tepat. Pembukaan diawali dengan sambutan hangat dari Kepala Desa Bungai Jaya, Ali Mustapa. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa acara ini adalah wujud syukur dan kegembiraan masyarakat atas kemerdekaan bangsa. Beliau juga menekankan pentingnya melestarikan budaya tradisional sebagai bagian dari identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Sambutan tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Setelah sambutan selesai, panggung sepenuhnya diserahkan kepada para penari dan pemain musik dari Grup Sidodadi Tunggal Roso. Irama gamelan yang dinamis dan menghentak segera memenuhi udara, menandai dimulainya pertunjukan. Para penari dengan kostum warna-warni segera memadati arena pentas dengan gerakan-gerakan enerjik dan terlatih. Suasana magis dan penuh adrenalin langsung tercipta, menyihir semua mata yang memandang.

Banyak warga yang memadati area pertunjukan, memadati setiap sudut yang tersisa untuk menyaksikan atraksi menegangkan tersebut. Tidak hanya warga Desa Bungai Jaya, tetapi juga masyarakat dari desa tetangga turut membanjiri lokasi. Pedagang kaki lima di sekitar lokasi juga kebanjiran orderan, menambah semaraknya pasar malam pada hari itu. Antusiasme penonton terlihat dari sorak-sorai dan tepuk tangan yang terus menggema mengiringi setiap atraksi puncak.

Pertunjukan berlangsung selama kurang lebih empat jam tanpa henti, diisi dengan berbagai variasi tarian dan atraksi. Para penari menunjukkan stamina dan konsentrasi yang luar biasa dalam mempertahankan performa mereka dari awal hingga akhir. Irama musik gamelan yang dimainkan secara tradisional tetap solid dan bersemangat, menjadi napas dari seluruh pertunjukan. Koordinasi yang apik antara pemain musik, penari, dan pawang menjadi kunci kesuksesan acara.

Tepat pada pukul 17.00 WIB, seluruh rangkaian pertunjukan dinyatakan selesai. Penutupan acara dilakukan secara simbolis oleh Ketua Grup Kuda Lumping Sidodadi Tunggal Roso, Bapak Rudianto. Dalam pidato penutupnya, ia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat dan Pemerintah Desa Bungai Jaya. Ia juga berharap kesenian tradisional seperti ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda penerus bangsa.

Acara tersebut dinilai sangat sukses bukan hanya dari sisi hiburan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya. Kepala Desa Ali Mustapa menyatakan kepuasannya atas terselenggaranya acara dengan lancar dan meriah. Beliau berjanji akan terus mendukung dan menganggarkan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air dan bangga terhadap kebudayaan nasional di kalangan masyarakat.

Dengan ditutupnya acara ini, berakhirlah salah satu rangkaian perayaan kemerdekaan di Desa Bungai Jaya. Masyarakat pulang dengan perasaan gembira dan terhibur setelah menyaksikan pertunjukan yang spektakuler. Suksesnya acara ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Warisan budaya leluhur telah kembali dihidupkan dan dirayakan dalam semangat kemerdekaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *